Senin, 09 Maret 2015

tulisan 1 thun lalu by my sister "FN" you are so amazing



Mungkin kata gagal menyerah, putus asa sudah sangat sering kita dengar. Lalu pertanyaannya bagaimana kita menyikapi jika mereka hinggap kepada kita? Okay disini aku mau share aja sih. Gagal, give up, putus asa atau mungkin galau akut, pernah aku alami. Dan ini ceritaku…
Bermula dari awal tahun 2013, disini aku masih kelas 3 di sebuah Sekolah negeri  daerah Klaten. Tau sendiri dong kelas tiga beban 2 kali lipat, bayaingin harus mikirn UN sama PTN. Dimana UN tahunku berbeda dari taun sebelumnya yang memberlakukan sistem 20 tipe soal yang artinya setiap kelas soalnya berbeda.  Apalagi aku bener-bener gatau mau masuk jurusan apa. Mau jadi apa terus mau ngapain sama bidang yang bakal aku dalemin. Banyak saran sih tapi ada beberapa juga ngga rasional. Setelah berhari-hari searching, browsing, sampe kepoin kakak kelas sudah ‘gue jabanin’ dan hasilnya dari yang ngga mudeng jadi semakin galau. Dengan berbagai jurusan yang ditawarkan.
Dari sekian list yang udah ditandai, akhirnya hatiku jatuh ke salah satu jurusan tadi. Bukan masalah nama, passing grade, daya tampung, pesaing atau apalah tapi karena aku rasa memang cocok sama jurusan ini. Yaph, Kedokteran Hewan perlu aku ulang lagi bukan karena namanya ya. Kenapa aku suka jurusan ini, ya pasti kalian juga tau sendirilah. Bener banget tingkat kesayangku sama yang namanya hewan. Dan lebih tepatnya mereka adalah mahkluk yang menemani aku dikala susah seneng. Mereka yang mau mendengar segala curahan hati tanpa protes, bodo amat kalian mikir aku kayak orang sinting. :D

 Okay, jurusan udah ganti ke PTN. Nah untuk PTN sendiri dengan mudah menemukan tempat yang kira-kira sesuai denganku. Yah yang konsepnya ga jauh jauh dari back to nature, iya yang ga rame bising padat penduduk. Mungkin bukan universitas tapi lebih tepatnya Institut di daerah Bogor. Yaa IPB! Bogor dengan segala pemandangan yang luar biasa.
Nah selain KH aku juga minat di kehutanan, ga perlu aku bahas lagi kenapa milih jurusan ini. Yah intinya lagi demam asmara sama yang namanya alam semesta ketimbang sama manusia. Tapi disini konteksnya masih normal hlo yaa. Next, jurusan selanjutnya itu astonomi yang mempelajari tetang alam raya, galaksi, planet dan segala gugus raya. Ini adalah salah satu cita-cita terpendam waktu masih sd. Ceritanya waktu itu aku malem-malem lagi memandang kelangit banyak banget cahaya berkedip, so rasa ingin tahuku muncul saat itu juga tentang semesta ini dan ke-kepo-an ku masih berlanjut sampai sekarang.

Masalahnya dari sekian jurusan yang sudah mulai melekat dipikiran, aku mulai bimbang bin bingung alias galau dimana tempat atau universitas yang sesuai dengan jurusan2 tersebut, karena dari kesemuanya berada di propinsi yang berbeda sekaligus di luar propinsi sekolahku. Padahal melihat dari sistem penyeleksian SNMPTN 2013 dari 2 PTN yang dipilih salah satunya harus berada di dalam provinsi. Intinya aku cuma bisa milih salah satu dari pilihan tersebut. Gila waktu itu bener-bener pilihan yang sulit. Akhirnya pilihanku jatuh di Bogor, selain alasan yang udah aku bahas tadi adalah hidup mandiri yang jauh dari orang tua. Aku mulai menyukai tantangan, namun apalah daya orang tua ngga sepaham, mungkin karena aku anak perempuan ya wajarlah mereka agak kuatir.
Sebenarnya ada alternative lain yang bisa aku pilih yaitu di Jogja bahkan bisa dapet dua jurusan sekaligus dalam satu universitas. Namun karena kecintaanku yang teramat sama dunia hewan dan mulai menyukai dunia baru akupun menolak alternative ini. Otomatis cuma dapet satu jurusan doang. Sisanya aku pasrahin sama orang tua, tentunya ini diluar dugaan. Sesuatu yang bahkan ngga pernah aku pinginin dan ngga pernah terbayangkan sedikitpun. 

Alhasil aku cuma bisa berharap masuk di Bogor, prosesi pendaftaranpun berlangsung (aku daftar 1 hari sebelum penutupan yang kemudian berkasnya bakal langsung di serahin ke panitia SNMPTN). Hari berikutnya melapor pada pihak sekolah untuk dilakukan pendataan. Guru bimbingan konselingpun lumayan kaget, soalnya aku rajin curhat sama guru ini dengan melapor jurusan yang jauh berbeda. Yah aku cuma bisa diam seribu bahasa dan membalas dengan senyuman yang seikhlasnya.

Hari-hari cepat berlalu yang bisa aku lakuin cuma berdoa dan belajar antsipasi kalau-kalau ngga ketrima. Tepat tanggal 25 Mei 2013 yang bertepatan sama tanggal lahir aku hari itu juga hasil penyeleksian SNMPTN diumumin. Gelisah, cemas, waswas yang waktu itu aku rasain. Tapi rasa itu sedikit berkurang ketika temen-temen dateng kerumah kasih surprise kado ulang tahun. Namun ini tidak belangsung lama, karena dalam suasana yang luamayan tegang sama hasil yang bakal aku dan temen-temen terima. Apalagi waktu udah mulai mendekati keluarnya pengumuman yang dilakukan secara online. Rencananya temen-temen pada mau buka hasil barengan dirumah karena saking cemasnya merekapun memilih untuk melihat dirumah.

Jadwal pengumuman SNMPTN sendiri mengalami banyak kendala yang awalnya tanggal 20 ato berapa aku lupa bakal bisa dilihat tapi diundur.Sampai waktu aksesnya pun juga dundur dari pukul 00.00 WIB jadi pukul 17.00 WIB. PHP yang luar bisa bikin siswa kelas 12 berasa kayak mayat hidup. Makan ga tenang, belajar ga tenang mau ngapa-ngapain pokoknya ga tenang dengan bayang-bayang hantu SNMPTN. Tentu saja karena jika tidak lolos jalur ini jalur selanjutnya lebih susah lagi dengan pesaing yang jauh lebih banyak.

Waktu sudah mulai menunjukkan pukul 5 sore, aku udah stay depan laptop+modem dengan web snmptn yang udah kubuka sebelumnya dan waktu buka situsnya ada semacam penghitung waktu mundur. Pas waktu kebuka situsnya waktunya udah menunjukan 15 detik bakal bisa diakses. Detik detik terakhir akses hasil pngumuman dibuka, aku cuma bisa berdoa untuk diberikan yang terbaik dan bakal antisipasi kalaupun ngga diterima masih ada jalan lain. 

Jengg jeng~~~ akhirnya hasil pengumuman bisa diakses aku pun dengan lincah segera mengisi nama dan nomer pendaftaranku dengan bismillah apapun yang terjadi aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik. Pas mau mencet tombol Submit koneksi internet mulai ilang. Bener aja webnya mengalami down akses gara gara siswa seluruh Indonesia mengaksesnya. aku ngga nyerah disitu aja aku coba terus sampe pindah tempat khusus nyari sinyal. Waktu buka hasil pengumuman orangtuaku juga ada dsampingku  tambah deg degan. Okay dan akhirnya bisa kebuka juga tetterrretttttterreetttt  ngga berani buka mata.

Sekilas  kuliat tulisan warna merah, pertanda buruk ini. Dan benar saja aku mendapati tulisan “Maaf anda tidak diterima” kurang lebih seperti itu. Lemes, pucat pasif tiba-tiba suasana jadi hening dan ngga terasa aku mulai meneteskan air mata. Tapi dengan sekejap pula aku mulai bangkit 5 detik setelah mulai menangis aku ngrasa kayak ada kekuatan lain. “Hidup mu belum berakhir disini, jalan masih panjang waktu mulai mengejar. You have to wake up from this river ! “ . kata-kata itu muncul dengan sendirinya. Yah walaupun masih dalam suasana berduka karena harapan ke Bogor sirna sudah. 

Teringat dengan kata-kata guru bimbelku, apapun yang terjadi semuanya pasti ada hikmahnya walaupun mungkin kamu merasa hal tersebut adalah hal yang terbaik bagimu, Tapi ingatlah rencana-Nya jauh lebih mahadahsyat.
Kekalahan pertama yang aku alami, abis itu aku bener-bener rajin banget ngerjain soal dan lebih sering nyari info pendaftaran PTN, Sekolah Ikatan Dinas dan PTS. Namun karena cuma minat sama jurusan yang dari awal aku pilih, aku pun ngga gila yang namanya daftar sana sini dengan jurusan yang ngga pernah kubayangin.
Waktu itu ada temenku yang ngajakin daftar di PTN daerah Surakarta. Ya aku awalnya ga mau tapi setelah dipikir-pikir ngga ada salahnya toh bisa dapet pengalaman. Jurusan yang disediakanpun program diploma. Waktu itu yang ditawarkan jurusan TI, Kesehatan kerja, farmasi, THP dan lainnya  (lupa pokoknya banyak). Pilihanku  jatuh di Farmasi dan Kesehatan kerja (ngga sepenuhnya pilihanku sih) ya intinya disini aku Cuma coba-coba diterima ya Alhamdulillah nggapun juga ngga masalah toh bukan bidang dan minatku. Selain daftar disini ketertarikkan di Sekolah Ikatan Dinas pun muncul. STIS salah satunya yang bakal aku coba. Setelah mengikuti berbagai prosesi ujian aku ambil region jogja. Dan tempat ujian di salah satu PTS jogja, bersama teman-teman seperjuangan berangkatlah ke TKP dengan berbekal doa dan materi yang seadanya.
Berangakt pagi pagi sekali untuk menghindari kemacetan dan jarak tempuh dari rumah yang lumayan, tentu saja kami belum makan. Disini aku sarani apapun yang terjadi jika kalian mau ujian diusahakan makan terebih dahulu agar tdak mengalami nasib yang sama sepertiku. Setelah sampai di lokasi aku agak nerveous juga dengan jumlan pendaftar region jogja yang lumayan banyak belum lagi yang di luar region jogja. Waktu mengerjakan soalpun tiba dan seperti biasa panitia membacakan tatib yang berlaku. aku seruangan sama 3 teman yang lain. Pengerjanan dilakukan untuk TPA lancar, Bahasa Inggris bisa dijawab, tiba waktunya pengerjaan soal matematika. Sialnya aku mengalami rasa kantuk yang luar biasa efek belum sarapan tentu saja ngga bisa mikir dengan jelas.Kuliat sekitar dan mereka masih pada asik mengerjakan soal sampai mata ini tertuju dengan temenku yang kelihatannya juga ngantuk dan ngga bisa konsen ngerjain soal terakhir. Pasrah, karena aku mungkin ngga ketrima dengan soal matematika yang kukerjain.
Hasilnyapun dapat dilihat online di masing-masing web tersebut (hasil pengumuman tidak pada hari yang sama) entah STIS dulu apa di UNS. Dan waktu aku buka lihat pegumuman STIS dan tidak asing lagi nomer pendaftaraku gak tercantum di list pendaftar yang ketrima. Okay karena kesalahanku ya mau gimana lagi.
Sedangkan hasil pengumuman di UNS sendiri aku dikabari temenku  yang lebih dulu liat diwebnya. Pagi-pagi dia SMS bilang “selamat kamu diterima di farmasi ;*” kurang lebih seperti itu. aku kira cuma mimpi soalnya aku masih tidur waktu baca sms itu. Dan untuk memastikan kuliat diwebnya dan benar aku ketrima disini, Alhamdulillah walaupun bukan pilihan awal seenggaknya aku pernah ketrima. ^,^

SBMPTN masih berlanjut, ini dia yang aku bilang lebih susah dari SNMPTN selain soal yang disajikan tingkat dewa pesaingnya pun bertambah banyak dari kakak kelas sebelumnya. Tentu saja mereka setaun sebelumnya lebih mempersiapkan diri untuk ujian ini. Disini aku  gabakal bahas apa yang aku ambil karena masih ga berubah. Wilayah ujian yang  kuambil adalah solo karena kakakku kuliah di Solo juga jadi biar urusannya lebih gampag. Ujian dilksanakan 2 hari. Hari pertama madas dan TPA memang sulit sih tapi seenggaknya masih bisa dijawab wkwkwk. Hari kedua mungkin ini kesialanku yang kesekian kalinya aku emang ngrasa kurang enak badan nah waktu nunggu didepan ruang aku Cuma bisa bersandar ditembok karena lemes banget. Bel tanda masuk ruangan berbunyi aku pun bangkit dan jalan masuk kerungan, aku ngrasa kayak hampir pingsan dengan jalan sempoyongan. Matilah ga bisa focus ngerjain soal apalagi yang diujikan adalah mapel saintek yang jadi kuncinya. Cuma bisa ngerjain semaksimalku. Ditambah lagi disamping ruangan rame sepertinya lagi diadain konser anak-anak kecil. Lengkaplah sudah konsentrasi turun drastis.
Sampai bosan bilangnya, intinya disini aku ngga ketrima lagi tentu saja akibat kondisiku yang ngga stabil. Yah Cuma bisa pasrah sih. Masih ada ujian yang paling akhir yaitu UMB (ujian mandiri bersama) disini aku ngga ikut dikarenakan kondisi yang masih belum fit . aku kalah sebelum berperang. Tapi aku belum nyerah, masih ada waktu buat ikut ujian lagi. so saat ini bakal aku persiapin mateng-mateng (kalopun jadi ikiut sih ya). . Dan sekarang aku sedang menjalani masa perkuliahan di Farmasi UNS. Lain kali bakal cerita gimana aku hidup di daerah The spirit of Java ini.
Sekilas pengalamanku ya semoga jadi pembelajaran bagi kalian yang baca. Don’t give up until you get what you want! dan biasakan dengan jalan yang jujur,karena ingat setiap yang kita lakukan bakal dimintai pertanggung jawaban-Nya  kan? Apalagi kalo hasil jerih payah sendiri tentu lebih berasa nikmatnya. ^,^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar