Senin, 21 Desember 2015

Mendekap Kebencian dalam Cahaya Pulang

Data buku
Judul novel : Pulang
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2015
Tebal buku : iv + 400 halaman
 
Sinopsis
 
Mamak Bujang pulang hari ini. Tidak hanya pulang bersimpuh di pusaranmu, tapi juga pulang kepada panggilan Tuhan. Sungguh sejauh apa pun kehidupan menyesatkan, segala apa pun hitamnya jalan yang kutempuh, Tuhan selalu memanggil kami untuk pulang. Anakmu telah pulang.
 
Novel ini menceritakan perjalanan pulang seorang pemuda Talang yang melewati pertarungan, hingga akhirnya dapat berdamai dengan hatinya dan memeluk erat rasa kebencian yang dialami semasa kecil. Dialah Bujang anak Talang dari lereng rimba Sumatra. Luka hati bujang akan perlakuan bapaknya membuat dia menitih jalan hitam. Semasa kecil, setip kali mendapat pelajaran agama dari mamaknya setiap kali itu juga bujang mendapat siksaan dari bapaknya.
 
Cerita diawali dari Bujang berumur 15 tahun yang ikut Tauke Besar ke kota. Bukan karena paksaan orang tua melainkan keingin tahuannya. Di kota provinsi di tengah keluarga besar Tong, bujang belajar banyak hal hingga akhirnya bisa menamatkan S2 di luar negri dengan lulusan tercepat berkat kejeniusanya. Keinginan bujang ingin menjadi tukang pukul seperti teman-temanya juga terwujut. Darah yang mengalir dari bapaknya menurun pada bujang, dia menjadi tukang jagal nomer satu dengan sebutan si babi hutan.
 
Di keluarga itu jaga bujang belajar tentang shadow economy, dan bisa mengembangkan dunia bisnis keluarga Tong sesuai ambisi Tauke Besar. Semakin jauh bujang melangkahkan kakikanya dalam dunia hitam, tanpa sadar semakin jauh juga dia dengan Rabbnya. Pertarungan demi pertarugan, hinggga menghabisi seluruh keluarga yang menjadi pesaing keluarga Tong biasa dilakukanya. 
Lembah hitam telah mebawanya jauh, bahkan sangat jauh dari imannya. Tapi 2 hal yang tak pernah tersentuh oleh bujang, minum-minuman keras dan makan daging babi. Dia tak pernah melanggar pesan dari mamaknya, dua amanat itu selalu dipegangnya.
 
Nasihat dari Tuanku Imam, paman Bujang membuat dia tersadar akan tersesatnya selama ini dia melangkah. Sakit hati bapak yang ternyata lebih banyak dari pada luka tubuhnya tersembunyi dalam tak pernah diketahui bujang. Kebencian itu kini telah didekapnya, karena dengan kedamaian hati semua keraguan, kecemasan, dan kenangan masa lalu dapat didekapnya dalam pertempuran mengalahkan kebencian.
 
Kesimpulanya,,,,,,
 
Lebih dari itu,,,,,,,,Bukan hanya kepulangan seorang anak pada ayah dan ibunya tetapi juga kepulanganya pada jalan yang hakiki yaitu pada Allah SWT. Semua itu dengan kebeningan hati, karena hitamnya masalalu bisa berubah menjadi sebuah cahaya yang menentramkan jiwa dalam kepasrahan seorang hamba kepada Yang Maha Kuasa. 
 
                                         ************************************* 

Sebagai pembaca saya belum mengetahui banyak tentang novel-novel karya dari Tere Liye, namun beberapa postingan diakun facebook, dan membaca novel ini tercermin bahwa karya-karyanya selalu menyampaikan pesan moral dengan gaya tulisanya yang mudah dipahami oleh pembaca, ini merupakan salah satu kelebihan dari novel pulang. Alurnya yang maju mundur dalam novel pulang pun sering juga tak mudah ditebak cerita selanjunya. Ada penjelasan-penjelasan yang begitu sederhana dan mudah dimengerti di setiap lanjutan bab dari novel yang dituliskannya sehingga pembaca hanyut dalam suasana cerita yang disajikan.
 
Kekurangan dari novel ini menurut saya tidak ada. Isi dan pesan yang disampaikan tak berbelit-belit, namun ijinkan saya yang masih dalam tahap belajar ini memberikan sedikit komentar dari novel pulang ini agar mungkin memberikan perbaikan yang lebih sempurna lagi. Tak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan itu milik Allah semata, pada tokoh pekhianat dalam novel ini tergambar seperti sorang muslim yang baik, selalu mengucapkan salam alangkah baiknya menurut saya penokohanya tak mencolok sebagai seorang muslim, atau mungkin ada pesan lain yang ingin disampaikan dari tokoh tersebut dan saya sebagai pembaca umum kurang memahami karakternya. Secara keseluruhan novel pulang menarik dan patut untuk dibaca.

Sabtu, 27 Juni 2015

UJI DUO TRIO



Uji duo-trio mirip digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antara dua contoh. Kepada panelis disajikan 3 buah contoh dengan satu contoh adalah contoh baku (A) dan dua lainya adalah contoh yang akan diuji (X dan Y). Panelis diminta untuk menentukan mana di antara dua buah contoh X atau Y yang sama dengan A. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistic one-tailed paired-difference test. Prosedur yang digunakan disajikan ke hadapan panelis satu contoh baku dan dua contoh yang akan diuji (keduanya diberi kode). Uji duo-trio merupakan bagian dari uji pembanding yang digunakan untuk menilai atau menstandarisasi suatu produk bahan baku apakah masih dalam yang baik atau tidak. Uji duo-trio dapat dikatakan mirip seperti uji segitiga yaitu dengan memberI penilaian “1” jika produk yang dirasa oleh panelis berbeda dan angka “0” jika produk yang dirasa oleh panelis sama. Hanya saja pada uji ini penguji memberitahu 1 pembanding (reference) yang barulah kemudian dapat dibandingkan dengan kedua kedua contoh lain yang disajikan.
Uji Duo Trio acara III  bertujuan untuk mencari perbedaan yang kecil pada sampel yang di sajikan. Setiap panelis disajikan tiga contoh (dua contoh dari sampel yang sama dan satu contoh dari sampel berbeda). Prinsip dari uji duo trio hampir sama dengan uji segitiga, tetapi dalam uji ini dari awal sudah ditentukan pembanding yang dibandingkan dengan kedua contoh lainnya. Dalam penyajiannya, contoh ketiganya disajikan bersamaan. Panelis diminta untuk memilih satu diantara 2 sampel lain yang beda dengan pembanding (reference). Uji duo-trio dapat digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk, menilai keseragaman mutu bahan atau mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh.
Dalam acara III Uji duo trio kali ini menggunakan  3 sampel kue bolu, dimana dari 3 sampel tersebut terdapat 2 sampel yang terbuat dari bahan baku yang sama dan 1 sampel yang lain terbuat dari bahan baku yang berbeda. Dari 2 sampel yang terbuat dari bahan baku yang sama diberi kode R yang menunjukkan sampel yang digunakan sebagi standart atau sampel baku. Sedangkan sisa dari sampel tersebut diberi kode 548 untuk sampel yang terbuat dari bahan baku yang berbeda dengan contoh baku, sedangkan kode 732 untuk sampel yang terbuat dari bahan baku yang sama dengan contoh baku. Cara kerja dari uji duo trio acara III ini adalah penyaji menyiapkan bahan atau sampel yang akan diujikan, sampel tersebut terdiri dari 3 sampel yaitu 2 sampel dengan bahan yang sama dan 1 sampel dengan bahan yang berbeda. Penyaji memberikan intruksi kepada panelis yaitu panelis diminta untuk memberi tanda (X) pada sampel yang tidak sama dengan sampel baku (R) pada kertas borang yang telah disediakan.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakuakan, untuk atribut warna antara sampel 732 dan 548 dengan jumlah penelis 23 orang, jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata adalah 17 pada tingkat signifikan 5%. Jumlah panelis yang menjawab benar adalah 2 dan 21 . Sehingga dapat dikatakan bahwa dari segi warna sampel kue bolu 732  tidak terdapat beda nyata terhadap sampel baku (R). Dapat disimpulkan bahwa sampel kode 732 memiliki warna yang sama dengan sampel baku. Sedangkan untuk sampel 548 terdapat beda nyata terhadap sampel baku. Karena jumlahnya sama dengan jumlah terkecil panelis untuk beda nyata tingkat 5%. Pada atribut warna sampel 548 beda nyata dengan sampel baku hal ini disebabkan oleh penambahan margaring pada salah satu sampel. Margaring dapat mempengaruhi warna kue bolu yang dihasilkan.   
Dari segi aroma jumlah panelis yang menjawab benar pada sampel 732 adalah 2 dan pada sampel 548 adalah 21. Jika dibandingkan dengan tabel uji duo-trio dengan 23 orang panelis jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata adalah 17 pada tingkat 5%. Untuk atribut aroma sampel 732 tidak beda nyata dengan sampel baku (R). Sedangkan sampel 548 beda nyata dengan sampel baku (R). Pada segi aroma yang menyebabkan beda nyata ini disebabkan oleh kurang ketelitian panelis pada saat melakukan uji, penambahan margaring pada sampel dapat mempengaruhi aroma, semakin banyak margaring yang diberikan semakin harum aroma pada sampel tersebut. Untuk sampel yang tidak beda nyata masih mempunyai kemiripan dan sulit untuk dibedakan dengan sampel baku.
Dari atribut rasa panelis  yang menjawab benar pada sampel 732  adalah 1 dan pada sampel 548 adalah 22. Jika dibandingkan dengan tabel uji duo-trio dengan 23 orang panelis jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata adalah 17 pada tingkat 5%. Sehingga dapat dikatakan dari segi rasa bahwa pada jumlah terkecil untuk tingkat 5% sampel 732 tidak memiliki beda nyata dengan sampel baku karena jumlah panelis yang menyatakan sama masih di bawah persyaratan yang diminta, sedang untuk sampel 548 terdapat beda nyata dengan sampel baku karena jumlahnya sama dengan jumlah terkecil panelis untuk beda nyata tingkat 5%.
Dari atribut tekstur yang menjawab benar pada sampel 732 adalah 2 dan pada sampel 548 adalah 21. Jika dibandingkan dengan tabel uji duo-trio dengan 23 orang panelis jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata adalah 17 pada tingkat 5%. Dari hasil perbandingan dapat dikatakan bahwa kue bolu dengan sampel 732 tidak memiliki beda nyata dengan sampel baku. Karena jumlah panelis yang menjawab benar belum memenuhi kriteria minimum jumlah panelis. Untuk sampel 548 memiliki beda nyata pada tingkat signifikasi 5% dengan sampel baku. Hal ini dikarenakan oleh ada atau tidaknya penambahan margarin. Bolu dengan penambahan margarin memiliki tekstur yang lebih padat dan lembut.
Dari atribut overall atau keseluruhan, jumlah panelis yang menjawab benar terdapat beda nyata pada sampel 732  adalah sebesar 1, sedangkan pada sampel 548 adalah 22. Jika dibandingkan dengan tabel uji duo-trio dengan 23 orang panelis jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata adalah 17 masing-masing pada tingkat 5%. Dapat disimpulkan bahwa untuk atribut overall untuk sampel 732 tidak beda nyata dengan sampel baku belum dapat dikatakan memiliki mutu yang berbeda dengan sampel baku karena jumlah panelis yang menyatakan sama masih di bawah persyaratan yang diminta, sedang  sampel 548 terdapat beda nyata dengan sampel baku.  Dari keseluruhan atribut sampel 732 tidak beda nyata semua dengan sampel baku (R), sedangkan sampel 548 beda nyata semu dengan sampel baku (R). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel yang sama dengan sampel baku adalah sampel dengan kode 732 karena pada semua atribut sampel 732 menyatakan hasil yang tidak beda nyata dengan sampel baku.
Faktor yang mempengaruhi antara beda atau tidak beda nyata adalah kesalahan terjadidikarenakan waktu pengujian sampel yang terlalu singkat atau ada kesalah pahaman antara panelis tersebut dengan tim penyaji. Padahalsebenarnya rasa kedua kue bolu secara komposisi sudah jauh berbeda danuntuk untuk segi rasa, aroma, tekstur, dan overall kedua bolu tersebut juga berbeda. Kesalahan panelis ini disebabkan karena panelis yang belum bisa melakukan penilaian dengan baik dan panelis belum terlatih untuk melakukan penilaian. Aplikasi yang digunakan dalam uji duo trio ini dapat diterapkan dalam perusahan makanan. Uji duo-trio sering diaplikasikan oleh quality control suatu perusahaan untuk mengetahui komposisi suatu produk kemudian menganalisisnya serta diaplikasikan terhadap produknya. Selain itu uji duo-trio juga diaplikasikan untuk mengukur mutu pangan serta media yang digunakan untuk meningkatkan prospek pemasaran produk yang sesuai dengan selera konsumen. Uji duo trio sering digunakan untuk seleksi panelis, sehingga uji duo trio juga memiliki fungsi untuk seleksi panelis dan memonitoring panelis.

Senin, 09 Maret 2015

tulisan 1 thun lalu by my sister "FN" you are so amazing



Mungkin kata gagal menyerah, putus asa sudah sangat sering kita dengar. Lalu pertanyaannya bagaimana kita menyikapi jika mereka hinggap kepada kita? Okay disini aku mau share aja sih. Gagal, give up, putus asa atau mungkin galau akut, pernah aku alami. Dan ini ceritaku…
Bermula dari awal tahun 2013, disini aku masih kelas 3 di sebuah Sekolah negeri  daerah Klaten. Tau sendiri dong kelas tiga beban 2 kali lipat, bayaingin harus mikirn UN sama PTN. Dimana UN tahunku berbeda dari taun sebelumnya yang memberlakukan sistem 20 tipe soal yang artinya setiap kelas soalnya berbeda.  Apalagi aku bener-bener gatau mau masuk jurusan apa. Mau jadi apa terus mau ngapain sama bidang yang bakal aku dalemin. Banyak saran sih tapi ada beberapa juga ngga rasional. Setelah berhari-hari searching, browsing, sampe kepoin kakak kelas sudah ‘gue jabanin’ dan hasilnya dari yang ngga mudeng jadi semakin galau. Dengan berbagai jurusan yang ditawarkan.
Dari sekian list yang udah ditandai, akhirnya hatiku jatuh ke salah satu jurusan tadi. Bukan masalah nama, passing grade, daya tampung, pesaing atau apalah tapi karena aku rasa memang cocok sama jurusan ini. Yaph, Kedokteran Hewan perlu aku ulang lagi bukan karena namanya ya. Kenapa aku suka jurusan ini, ya pasti kalian juga tau sendirilah. Bener banget tingkat kesayangku sama yang namanya hewan. Dan lebih tepatnya mereka adalah mahkluk yang menemani aku dikala susah seneng. Mereka yang mau mendengar segala curahan hati tanpa protes, bodo amat kalian mikir aku kayak orang sinting. :D

 Okay, jurusan udah ganti ke PTN. Nah untuk PTN sendiri dengan mudah menemukan tempat yang kira-kira sesuai denganku. Yah yang konsepnya ga jauh jauh dari back to nature, iya yang ga rame bising padat penduduk. Mungkin bukan universitas tapi lebih tepatnya Institut di daerah Bogor. Yaa IPB! Bogor dengan segala pemandangan yang luar biasa.
Nah selain KH aku juga minat di kehutanan, ga perlu aku bahas lagi kenapa milih jurusan ini. Yah intinya lagi demam asmara sama yang namanya alam semesta ketimbang sama manusia. Tapi disini konteksnya masih normal hlo yaa. Next, jurusan selanjutnya itu astonomi yang mempelajari tetang alam raya, galaksi, planet dan segala gugus raya. Ini adalah salah satu cita-cita terpendam waktu masih sd. Ceritanya waktu itu aku malem-malem lagi memandang kelangit banyak banget cahaya berkedip, so rasa ingin tahuku muncul saat itu juga tentang semesta ini dan ke-kepo-an ku masih berlanjut sampai sekarang.

Masalahnya dari sekian jurusan yang sudah mulai melekat dipikiran, aku mulai bimbang bin bingung alias galau dimana tempat atau universitas yang sesuai dengan jurusan2 tersebut, karena dari kesemuanya berada di propinsi yang berbeda sekaligus di luar propinsi sekolahku. Padahal melihat dari sistem penyeleksian SNMPTN 2013 dari 2 PTN yang dipilih salah satunya harus berada di dalam provinsi. Intinya aku cuma bisa milih salah satu dari pilihan tersebut. Gila waktu itu bener-bener pilihan yang sulit. Akhirnya pilihanku jatuh di Bogor, selain alasan yang udah aku bahas tadi adalah hidup mandiri yang jauh dari orang tua. Aku mulai menyukai tantangan, namun apalah daya orang tua ngga sepaham, mungkin karena aku anak perempuan ya wajarlah mereka agak kuatir.
Sebenarnya ada alternative lain yang bisa aku pilih yaitu di Jogja bahkan bisa dapet dua jurusan sekaligus dalam satu universitas. Namun karena kecintaanku yang teramat sama dunia hewan dan mulai menyukai dunia baru akupun menolak alternative ini. Otomatis cuma dapet satu jurusan doang. Sisanya aku pasrahin sama orang tua, tentunya ini diluar dugaan. Sesuatu yang bahkan ngga pernah aku pinginin dan ngga pernah terbayangkan sedikitpun. 

Alhasil aku cuma bisa berharap masuk di Bogor, prosesi pendaftaranpun berlangsung (aku daftar 1 hari sebelum penutupan yang kemudian berkasnya bakal langsung di serahin ke panitia SNMPTN). Hari berikutnya melapor pada pihak sekolah untuk dilakukan pendataan. Guru bimbingan konselingpun lumayan kaget, soalnya aku rajin curhat sama guru ini dengan melapor jurusan yang jauh berbeda. Yah aku cuma bisa diam seribu bahasa dan membalas dengan senyuman yang seikhlasnya.

Hari-hari cepat berlalu yang bisa aku lakuin cuma berdoa dan belajar antsipasi kalau-kalau ngga ketrima. Tepat tanggal 25 Mei 2013 yang bertepatan sama tanggal lahir aku hari itu juga hasil penyeleksian SNMPTN diumumin. Gelisah, cemas, waswas yang waktu itu aku rasain. Tapi rasa itu sedikit berkurang ketika temen-temen dateng kerumah kasih surprise kado ulang tahun. Namun ini tidak belangsung lama, karena dalam suasana yang luamayan tegang sama hasil yang bakal aku dan temen-temen terima. Apalagi waktu udah mulai mendekati keluarnya pengumuman yang dilakukan secara online. Rencananya temen-temen pada mau buka hasil barengan dirumah karena saking cemasnya merekapun memilih untuk melihat dirumah.

Jadwal pengumuman SNMPTN sendiri mengalami banyak kendala yang awalnya tanggal 20 ato berapa aku lupa bakal bisa dilihat tapi diundur.Sampai waktu aksesnya pun juga dundur dari pukul 00.00 WIB jadi pukul 17.00 WIB. PHP yang luar bisa bikin siswa kelas 12 berasa kayak mayat hidup. Makan ga tenang, belajar ga tenang mau ngapa-ngapain pokoknya ga tenang dengan bayang-bayang hantu SNMPTN. Tentu saja karena jika tidak lolos jalur ini jalur selanjutnya lebih susah lagi dengan pesaing yang jauh lebih banyak.

Waktu sudah mulai menunjukkan pukul 5 sore, aku udah stay depan laptop+modem dengan web snmptn yang udah kubuka sebelumnya dan waktu buka situsnya ada semacam penghitung waktu mundur. Pas waktu kebuka situsnya waktunya udah menunjukan 15 detik bakal bisa diakses. Detik detik terakhir akses hasil pngumuman dibuka, aku cuma bisa berdoa untuk diberikan yang terbaik dan bakal antisipasi kalaupun ngga diterima masih ada jalan lain. 

Jengg jeng~~~ akhirnya hasil pengumuman bisa diakses aku pun dengan lincah segera mengisi nama dan nomer pendaftaranku dengan bismillah apapun yang terjadi aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik. Pas mau mencet tombol Submit koneksi internet mulai ilang. Bener aja webnya mengalami down akses gara gara siswa seluruh Indonesia mengaksesnya. aku ngga nyerah disitu aja aku coba terus sampe pindah tempat khusus nyari sinyal. Waktu buka hasil pengumuman orangtuaku juga ada dsampingku  tambah deg degan. Okay dan akhirnya bisa kebuka juga tetterrretttttterreetttt  ngga berani buka mata.

Sekilas  kuliat tulisan warna merah, pertanda buruk ini. Dan benar saja aku mendapati tulisan “Maaf anda tidak diterima” kurang lebih seperti itu. Lemes, pucat pasif tiba-tiba suasana jadi hening dan ngga terasa aku mulai meneteskan air mata. Tapi dengan sekejap pula aku mulai bangkit 5 detik setelah mulai menangis aku ngrasa kayak ada kekuatan lain. “Hidup mu belum berakhir disini, jalan masih panjang waktu mulai mengejar. You have to wake up from this river ! “ . kata-kata itu muncul dengan sendirinya. Yah walaupun masih dalam suasana berduka karena harapan ke Bogor sirna sudah. 

Teringat dengan kata-kata guru bimbelku, apapun yang terjadi semuanya pasti ada hikmahnya walaupun mungkin kamu merasa hal tersebut adalah hal yang terbaik bagimu, Tapi ingatlah rencana-Nya jauh lebih mahadahsyat.
Kekalahan pertama yang aku alami, abis itu aku bener-bener rajin banget ngerjain soal dan lebih sering nyari info pendaftaran PTN, Sekolah Ikatan Dinas dan PTS. Namun karena cuma minat sama jurusan yang dari awal aku pilih, aku pun ngga gila yang namanya daftar sana sini dengan jurusan yang ngga pernah kubayangin.
Waktu itu ada temenku yang ngajakin daftar di PTN daerah Surakarta. Ya aku awalnya ga mau tapi setelah dipikir-pikir ngga ada salahnya toh bisa dapet pengalaman. Jurusan yang disediakanpun program diploma. Waktu itu yang ditawarkan jurusan TI, Kesehatan kerja, farmasi, THP dan lainnya  (lupa pokoknya banyak). Pilihanku  jatuh di Farmasi dan Kesehatan kerja (ngga sepenuhnya pilihanku sih) ya intinya disini aku Cuma coba-coba diterima ya Alhamdulillah nggapun juga ngga masalah toh bukan bidang dan minatku. Selain daftar disini ketertarikkan di Sekolah Ikatan Dinas pun muncul. STIS salah satunya yang bakal aku coba. Setelah mengikuti berbagai prosesi ujian aku ambil region jogja. Dan tempat ujian di salah satu PTS jogja, bersama teman-teman seperjuangan berangkatlah ke TKP dengan berbekal doa dan materi yang seadanya.
Berangakt pagi pagi sekali untuk menghindari kemacetan dan jarak tempuh dari rumah yang lumayan, tentu saja kami belum makan. Disini aku sarani apapun yang terjadi jika kalian mau ujian diusahakan makan terebih dahulu agar tdak mengalami nasib yang sama sepertiku. Setelah sampai di lokasi aku agak nerveous juga dengan jumlan pendaftar region jogja yang lumayan banyak belum lagi yang di luar region jogja. Waktu mengerjakan soalpun tiba dan seperti biasa panitia membacakan tatib yang berlaku. aku seruangan sama 3 teman yang lain. Pengerjanan dilakukan untuk TPA lancar, Bahasa Inggris bisa dijawab, tiba waktunya pengerjaan soal matematika. Sialnya aku mengalami rasa kantuk yang luar biasa efek belum sarapan tentu saja ngga bisa mikir dengan jelas.Kuliat sekitar dan mereka masih pada asik mengerjakan soal sampai mata ini tertuju dengan temenku yang kelihatannya juga ngantuk dan ngga bisa konsen ngerjain soal terakhir. Pasrah, karena aku mungkin ngga ketrima dengan soal matematika yang kukerjain.
Hasilnyapun dapat dilihat online di masing-masing web tersebut (hasil pengumuman tidak pada hari yang sama) entah STIS dulu apa di UNS. Dan waktu aku buka lihat pegumuman STIS dan tidak asing lagi nomer pendaftaraku gak tercantum di list pendaftar yang ketrima. Okay karena kesalahanku ya mau gimana lagi.
Sedangkan hasil pengumuman di UNS sendiri aku dikabari temenku  yang lebih dulu liat diwebnya. Pagi-pagi dia SMS bilang “selamat kamu diterima di farmasi ;*” kurang lebih seperti itu. aku kira cuma mimpi soalnya aku masih tidur waktu baca sms itu. Dan untuk memastikan kuliat diwebnya dan benar aku ketrima disini, Alhamdulillah walaupun bukan pilihan awal seenggaknya aku pernah ketrima. ^,^

SBMPTN masih berlanjut, ini dia yang aku bilang lebih susah dari SNMPTN selain soal yang disajikan tingkat dewa pesaingnya pun bertambah banyak dari kakak kelas sebelumnya. Tentu saja mereka setaun sebelumnya lebih mempersiapkan diri untuk ujian ini. Disini aku  gabakal bahas apa yang aku ambil karena masih ga berubah. Wilayah ujian yang  kuambil adalah solo karena kakakku kuliah di Solo juga jadi biar urusannya lebih gampag. Ujian dilksanakan 2 hari. Hari pertama madas dan TPA memang sulit sih tapi seenggaknya masih bisa dijawab wkwkwk. Hari kedua mungkin ini kesialanku yang kesekian kalinya aku emang ngrasa kurang enak badan nah waktu nunggu didepan ruang aku Cuma bisa bersandar ditembok karena lemes banget. Bel tanda masuk ruangan berbunyi aku pun bangkit dan jalan masuk kerungan, aku ngrasa kayak hampir pingsan dengan jalan sempoyongan. Matilah ga bisa focus ngerjain soal apalagi yang diujikan adalah mapel saintek yang jadi kuncinya. Cuma bisa ngerjain semaksimalku. Ditambah lagi disamping ruangan rame sepertinya lagi diadain konser anak-anak kecil. Lengkaplah sudah konsentrasi turun drastis.
Sampai bosan bilangnya, intinya disini aku ngga ketrima lagi tentu saja akibat kondisiku yang ngga stabil. Yah Cuma bisa pasrah sih. Masih ada ujian yang paling akhir yaitu UMB (ujian mandiri bersama) disini aku ngga ikut dikarenakan kondisi yang masih belum fit . aku kalah sebelum berperang. Tapi aku belum nyerah, masih ada waktu buat ikut ujian lagi. so saat ini bakal aku persiapin mateng-mateng (kalopun jadi ikiut sih ya). . Dan sekarang aku sedang menjalani masa perkuliahan di Farmasi UNS. Lain kali bakal cerita gimana aku hidup di daerah The spirit of Java ini.
Sekilas pengalamanku ya semoga jadi pembelajaran bagi kalian yang baca. Don’t give up until you get what you want! dan biasakan dengan jalan yang jujur,karena ingat setiap yang kita lakukan bakal dimintai pertanggung jawaban-Nya  kan? Apalagi kalo hasil jerih payah sendiri tentu lebih berasa nikmatnya. ^,^

Selasa, 23 September 2014

MEREKA MEMANG ADA " 3 TAHUN"



Manusia  memiliki ceritanya masing-masing dalam kehidupnya.

Kisah tersebut  menjadikan  pribadi seseorang menjadi lebih baik atau sebaliknya. Tentunya  dengan kehidupan yang tak pernah kita tau lakonya. Hanya dengan iman dan taqwalah akan menghantarkan kita dalam kehidup yang hakiki kepada Allah SWT.
Ok terlepas dari itu perkenankan diri ini  untuk sedikit corat-coret tulisan tentang  kisah nyata. Tentu saja pengalaman pribadi, semoga bisa menjadi cerita yang menghibur dan menginspirasi (**),. (uhuk)
---------
Setiap cerita layak untuk diceritakan,,,begitu juga kisah kalian. Sepahit apapun itu pengalaman akan memberikan pelajaran besar bagi diri kita. Pernah kalian  mendengar kalimat seperti ini “jangan tengok kebelakang teruslah berjalanlah kedepan,,” (ya mungkin takut kesadung kali ya (hoho)). Upss bukan itu maksutnya. Tapi menurut ku kalimat ini perlu permak sedikit “berjalanlah kedepan dan jgn lupa bercerminlah pada masalalu , karena bagian itu merupakan pelajaran dan pengalaman berharga bagi diri kita.
  
Pengalaman hidup yang aku alami selama 3 tahun di SD, mungkin hampir terlupakan bahkan sama sekali tak ingat bahwa dunia itu pernah aku alami. Berkat cerita ulang dari orang tua tentang masa kecil itu, kini  kejadian yang pernah aku alami teringat kembali walaupun hanya ¼ bagian saja. 

Seperti kehidupan anak lainya, sekolah, bermain kesana kemari tak kenal waktu.  Kadang sampai di cari-cari orangtua karena saking asik bermain di tempat tetangga hingga magrib (apa masa kecil kalian juga seperti ini,??? selamat berarti kalian termasuk orang-orang yang memiliki masa kecil yg bahagia hahaha). Parahnya kadang kejailan muncul pada diri ini yaitu corat-coret tembok, pintu, atau lantai tetangga sampai tak berbentuk lagi dengan kapur, atau main peta umpet “delikan”. Tetapi  kalau lawanya susah ditemukan aku tinggal pulang dulu buat minum sembari melepas lelah baru nanti dilanjutin lagi. Alhasil yang pada ngumpet gelisahnya minta ampun (maklum rumah deket jadi daripada haus pulang dulu kan  #alibi*), sampai kejadian konyol  yaitu nakut-nakuti orang lewat depan rumah pakai guling. Tentu saja cara ini ampuh. Siapa juga yang tidak kaget,  merinding lewat jalan dekat kuburan. Aku saja sampai sekarang juga masih parno keluar rumah malam-malam ,kecuali ada yang nemenin. Mungkin ini juga kali ya yang membuat enggan para pedagang lewat depan rumah. Hingga sampai sekarang pun jika ditemukan pedagang yang lewat depan rumah malam2 itu suatu keluarbiasaan (waoww).

Ok back to memory

Pagi yang dinanti, dan suasana malam yang tak kalah indahnya. Di kegelapan malam langit jagat raya, menampakan beribu bintang dan bulan yang saling menghargai keberadaanya,  begitu serasi indah untuk dinikmati., …. Begitulah ciptaan Allah Yang Maha Agung begitu sempurna dan luar biasa, mengingatkan  bahwa semakin kecilnya diri kita ini dihadapan Allah SWT. 

Penghujung kelas 3 SD sudah dihadapan mata,, bertepatan hari besar umat islam idhul fitri, keluarga simbah semuanya datang kerumah. Keluarga paklik sudah jauh-jauh hari datang kerumah sebelum hari raya,  karena simbah saat itu dalam keadaan sakit “sakit tua”. Itulah awal dari kejadian astral  yang akan aku alami sampai 3 tahun lebih nantinya. 

Tidak ada keanehan selama liburan pasca idhul fitri di tempat bu lek. Hanya sedikit sakit panas seperti anak kecil lainya yang membuat gagal pulang pada hari yang sudah ditentukan. Akhirnya rabu subuh kita bersama-sama pulang klaten. Rasa rindu akan kebersamaan dengan simbah akhirnya segera terobati. Saat itu tak hanya pak lek bu lek yang ikut ke klaten tapi semua keluarga pak lek ikut mengantar aku dan mbk pulang. Hingga akhirnya aku mengerti, bendera merah yang ada di depan rumah itulah yang membuat kita harus berangkat subuh-subuh. Hari itu simbah di panggil Allah, harapan akan menemani simbah di waktu tidur atau  hanya duduk sembari melihat wajah yang tak lagi muda itu kini tinggal kenangan. 1 januari 2001 akhirnya waktu yang di janjikan tiba. Waktu untuk mengisi cangkir kehidupan didunia fana telah habis. Mbah putri pulang untuk selama-lamanya.( Harapan dan doa untuk mu simbah semoga tempat yang indah lah simbah berada. Amin amin amin.)

Tidak ada seminggu dari kepergian mbah putri ke hadapan Ilahi,, kejadian aneh itu mulai muncul,.
Ternyata penyakit panas itu masih enggan untuk pergi dari tubuh ku. Malamnya tanpa disadari aku  nglindur,, tapi nglindur kala itu berbeda, ngeri untuk dibayangkan (dari cerita sih gtu). Saat itu ibu dan bapaklah yang menyaksikan. Mata ini terbuka tanpa bola mata hitam, hanya bagian putih yang terlihat dan mulut ini selalu berucap kata-kata yang sama tapi sulit untuk dipahami artinya. “Aku guno kanio” kurang lebih terdengar seperti itu.

Dari situlah kisah awal yang membuat aku menjadi aneh bahkan ketakutan yang tak bisa dibayangkan yang selalu hadir menemani hari-hariku.

Perasaan yang selalu marah pada ibu kuat sekali, tiada hari tanpa ada alasan untuk membuat ibu kewalahan menghadapi diriku (maaf buk ^^). Perilaku yang tak wajar semkin menjadi-jadi dari nangis yang tak ada sebab sampai sering menyendiri di kamar atau tempat-tempat yang tak terduga. Pernah suatu hari ibu menemukan diriku sedang berada di balik pohon kapas belakang rumah. Ukuran batang pohonya rumayan besar menjulang tinggi, bahkan bisa menjadi tempat persembunyian yang aman bagi anak kecil. Kata ibu kalau aku sudah marah bisa buat seisi rumah riwuh. Karena kadang aku menghilang dan susah untuk ditemukan, ketemu-ketemu diri ini sudah dalam keadaan lemas (lahh). Atau mengunci diri di dalam kamar dengan tatapan mata yang kosong sambil berbicara entah dengan siapa, dari kaca jendela kamar itulah biasanya orangtua ku menyaksikan.    

Tak hanya perilaku yang aneh, fisik pun mulai rapuh dan gampang sakit. Bisa seminggu penuh  ijin sekolah karena sakit. Sampai-sampai nilai rapot tidak karuhan saat kelas 4 SD. Gara-gara itu juga aku tidak diperbolehkan ikut olah raga. Pernah suatu ketika ikut lomba balap karung tujubelas agustus di sekolah tanpa sepengetahuan guru, tapi saat giliran ku tiba entah kenapa wali kelasku mengetahui aksi ku ini, alhasil lomba balap karung didepan mata gagal. Ditambah kena marah  guru yang sebenarnya itu semua untuk kebikan ku sendiri karena sebelum itu pernah diijinkan ikut olahraga lari akibatnya hari berikutnya tidak bisa masuk sekolah karena sakit. Lagi-lagi hanya bisa melihat dipinggir lapangan, sembari duduk di bawah pohon “teh-tean”depan kelas, melihat teman-teman asik lomba, sunggu masa-masa itu masih jelas sampai sekarang …,

Mulai bertambah usia, sikap anehku semakin terlihat jelas juga bahwa ada gangguan makhluk lain dalam diri ini. Tetapi dengan bertambahanya usia juga kebiasaan nangis, marah gak jelas sama ibupun mulai pudar. 

Keadaan yang mungkin tidak dinginkan oleh setiap orang terjadi pada diriku. Ketidak wajaran mulai terlihat nyata, makhluk itu mulai menampakan keberadaanya. Tidak menyakiti tetapi bisa membuat bulu kudu ini berdiri. Suara-suara itu mulai memanggil. Setiap dalam keadaan sendiri suara itu mulai terdengar, panggilan dalam kesunyian itu terdengar jelas dalam telinga. Nada yang tak pernah berubah dengan kalimat yang sama selalu memanggil namaku. Akupun selalu teriak-teriak ketakutan kala suara itu mulai memanggil,  alhasil bapak ibu selalu sigap untuk lari kearahku. Begitulah kejadian itu berulang-ulang, suara itu selalu memanggil  dalam kesunyian, Walaupun begitu tetap saja diri ini  tak bisa membiasakan telinga ini untuk mendengarnya. 

Memang tak bisa di pungkiri,, bahwa makhluh gaib itu ada. Di dalam Al Qur’an pun sudah di jelaskan bahwa Allah menciptakan jin dan setan dari api, manusia dari sari pati tanah dan malaikat dari cahaya. Jadi jelas ada makhluk lain selain kita.  

Gangguan lainpun bermunculan, mimpi yang merupakan bunga tidur tak lagi menjadi ketenangan atau hiburan saat lelap. Gambaran rumah tua, kuburan bahkan orang berambut putih dengan pakaian jawa blankon yang sering bermunculan dalam mimpi.  Entah apa artinya?? (sampai sekarang pun tak bisa menjelaskan), hanya bisa menceritakan hal-hal itu kepada ibuk setiap kali bangun tidur. Perasaan yang pernah mengalami kejadian yang baru saja terjadi seperti kebetulan. Gambaran aneh tentang sesuatu hal yang belum terjadi menjadi kenyataan. Semuanya bahkan seperti serba kebetulan yang terus menerus tepat. Kalu dipikir seperti orang yang mempunyai indra keenam, bisa merasakan bahkan melihat gambaran yang menjadi kenyataan. Semuanya berasa seperti mimpi.

Rasa kasih sayang dan kuwatir dari dalam  seorang ibu  melihat anaknya seperti itu, menumbuhkan niatanya semakin kuat untuk membawa diriku ke tempat orang yang mampu menyembuhkan gangguan makhluk gaib. Berkat info dari saudara,  salah satu ustad yang ada di daerah klaten itulah yang menjadi tempat sarana penyembuhan. 

Saat itu kami di sambut hangat oleh bapak- separuh baya, sebut saja bapak berjenggot putih (hehe karena nggak tau nama.y). Kami langsung di persilahkan  masuk kerumah. Tidak ada penilaian buruk ataupun curiga pada bapak jenggot itu. Penampilan yang luwes seperti ustad, begitu santun memberian kesan yang baik dari kita. 

Seperti adat atau kebiasaan orang di Indonesia bersalaman adalah suatu tanda keramahan. Aku  diajak bersalaman dengan bapak berjenggot putih, tapi salaman kali ini lama dan aneh, sesekali aku melihat bapak berjenggot, beliau komat-kamit dengan mata terpejam, gak tau apa yang di ucapkan karena terlalu rilih. Akhirnya jawaban dari bapak berjenggot itu adalah aku diikuti jin tua berambut putih, makhluk itu hanya ingin ikut bersamaku tak ada maksud lain, sampai-sampai bapak berjenggot bilang kalu makhluk itu tadi di depan pintu. “Mungkin dia mau ikut sekalian membantu dirimu”. 

Dari situ aku mendapat oleh-oleh 2 jenis barang yaitu potongan kertas bertuliskan arab dan kalung yang baunya wangi (baunya bener-bener nggak mau hilang). Kalung tersebut  boleh dipakai dimana saja kecuali di kamar mandi. Potongan kertas bertulis arab tersebut harus dimakan 2 kali sehari (sudah kaya minum obat saja). Ya Allah sungguh kala itu diri ini tak tau larangan Mu,,, Semoga selalu dalam bimbingan Mu ya Rabb, dari situlah mulai terlihat ketidak beresan dan akhirnya tak ada lagi  kertas bertulis arab itu menjadi makanan ku, tak ada lagi kalung wangi itu melingkar di leherku. Itu semua salah.

Tak terasa penghujung kelas 6 pun sudah didepan mata. Ujian praktek yang berjibun sedikit menguras eneri beserta persiapan untuk ujian akhir pun tak kalah menguras eneri pikiran. Selepas dari semua itu kenyataan bahwa makhluk astral masih mengikuti ku jelas masih terasa. Sekarang bahkan menyendiri tak lagi terasa menakutkan seperti dulu. Mungkin kita sudah bersahabat (saking lamanya cuiy). Akhirnya terdengarlah pengobatan mengusir gangguan jin dengan cara ruhiyah pada orangtuaku. Saat itu ruqiyah memang salah satu pengobatan yang sangatlah populer dan menjadi pembicaraan orang-orang. Ternyata sepupuku sendiri mahir dalam hal tersebut, tak berpikir panjang karena tahu bahwa itu tidak ada unsur syirik, orang tuaku mencoba untuk menyembuhkan diriku dengan metode tersebut. Saat itu aku ditemani kakak.  Kita berdua berwudhu dan memakai mukena. Setelah itu kita disuruh berebahan dan memejamkan mata. Kata sepupuku “mbak santai saja ya, degdegkan nggak?”. Awalnya tidak degdegkan karena saat itu aku sendiri tidak tau mau diapain dan sedang melakukan untuk apa (tenang-tenang saja kan mbak juga ikut), akhirnya aku jadi agak takut dan mulai degdegan yang luar biasa walupun disitu aku bersama kakak dan ditemani seluruh keluargaku untuk melakukan ruqiyah. Saat itu dadaku dikasih Al Qur’an katanya biar tenang. Ruqiyahpun mulai dilakukan. Lantuan ayat suci al qur’an mulai terdengar hingga akhirnya aku tak ingat lagi, hanya ingat meneteskan airmata dan rasa sakit disekujur tubuh yang luar biasa. Ternyata saat itu aku menangis sejadi-jadinya hampir-hampir bisa mendatangkan semua warga. Kala itu aku mengoceh entah apa, karena orangtuaku tak tega melihatku yang kesakitan, ayahku mencoba menenangkan dengan mengusap kepalaku. Saat itu aku merasa bahwa bapak mengusap-ngusap kepalaku. Akhirnya lantunan ayat Al Qur’an yang disuarakan di radio dimatikan dan aku mulai membuka mata. Badan terasa sakit semua, lelah hingga kaki juga sulit untuk digerakan. Selepas itu hanya gelengan kepala yang bisa aku lakukan karena tidak tau apa yang sedang terjadi. Sakit itupun berangsur-angsur mulai berkurang dan kaki kembali bisa digerakan. 

Masih dalam keadaan bertanya-tanya, tetapi orangtuaku tak melanjutkan pengobatan tersebut karena katanya tak tega. Mulai dari situ setiap sore lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an yang ringan mulai menggema di rumah, dan setiap ayat-ayat itu dibacakan rasa takut kadang muncul dalam diri. Alhasil akupun mengadu kepada orangtuaku untuk tidak terlalu keras membunyikannya. Minggu-demi minggu berganti kejadian tersebut juga mulai terlupakan. Kebiasaan mendengarkan murotalan setiap sore tak lagi sesering dulu dan persiapan ujian akhir pun menyibukan diri ini hingga lupa atas seuamnya. Tapi dari itu semua ternyata menjadi sebuah obat yang insyaAllah sembuh total. Kenapa bisa?? Dibalik itu semua diri ini menjadi rajin solat lima waktu bahkan solat malam pun mungkin tak pernah absen. Alhamdulilah dengan berjalanya waktu gangguan tersebut mulai hilang. Allah Maha Penyayang, “Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari”  Hadits abu hurairah r.a.