Rabu, 14 Mei 2014

IBU


Add caption

Ibu kau tak pernah mengeluh. Sedikit yang engkau gunakan untuk pribadi, dan berlebih untuk kami. Mengalah adalah kata yang sering tergambarkan dari raut wajah engkau ibu.

Tak ada rasa letih yang engkau tunjukan kepada kami, kebalikanya engkau selalu memberikan energy positif pada kami , walaupun  letih itu kadang merayap disekujur  tubuh engkau ibu, tapi letih itu akan begitu cepat menguap hanya dengan melihat senyum dari kami.

Alangkah sederhananya kebahagianmu ibu,

Dan kami, kami ini…..bahkan  tak sadar itu

Maafkan kami ibu, maafkan kami…

air mata itu kadang membasahi disetiap doa mu ibu, dipertiga malam tak absen engkau selalu menitihkan air mata itu, berdoa agar kami selamat dunia akhirat, berdoa agar kami menjadi seseorang yang sukses, berdoa agar kami selalu senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan berdoa agar kami bahagia.

Doa itu ternyata untuk kami, air mata itu ternyata untuk kami

Dan kami sekali lagi kadang tak sadar dengan itu

Maafkan ibu, maafkan kami

Waktu yang engkau berikan kepada kami sungguh melimpah ruah, sedangkan kami sekedar memberikan kabar itupun  kadang luput dari kami.

Ketulusan hatimu tak bisa digambarkan dengan kata-kata, engkau rela mempertaruhkan jiwa ragamu untuk kami,,

 Sekali lagi maafkan kami ibu, maafkan diri ini yang masih banyak salah.

Jumat, 09 Mei 2014

MORFOLOGI KAPANG



Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki filamen (miselium). Kapang disebut juga jamur benang atau molds. Mikroba jenis ini berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Perbandingan kapang dengan khamir dan jamur adalah, kapang merupakan sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki filamen (miselium). Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis (Citrawati, 2010). Jamur adalah kelompok organisme eukariota, dan dimasukkan kelompok ini karena sel-selnya sudah memiliki membran inti sel. Ciri-ciri jamur yaitu,selnya eukariotik, bentuk tubuhnya ada yang uniseluler dan multiseluler, tidak memiliki klorofil, cara hidupnya adalah hidup sebagai tumbuhan heterotrof, memiliki dinding sel yang disebut kitin, dan dapat bereproduksi secara seksualdan aseksual (Febriyani, 2009). Khamir termasuk fungi, tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang terutama uniseluler. Reproduksi vegetatif pada khamir terutama dengan cara  pertunasan/budding (Pelczar dan Chan, 1977). Sebagai sel tunggal, khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan dengan kapang yang tumbuh dengan pembentukan filamen. Khamir juga lebih efektif dalam memecah komponen kimia dibandingkan dengan kapang karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih besar. Khamir juga berbeda dari ganggang karena tidak dapat melakukan proses fotosintesis, dan berbeda dari  protozoa karena mempunyai dinding sel yang kuat (Azizah, 2013).

Pada praktikum acara IV Morfologi Kapang, sampel yang diamati ada 4 jenis kapang yaitu Aspergillus niger, Trichoderma reesei, Pleurotus florida, dan Pleurotus ostreatus. Cara kerja dari pengamatan morfologi kapang yang pertama adalah dilakukan fiksasi pda gelas objek yaitu dengan membersihkannya dengan alkohol kemudian dikeringkan di atas bunsen. Setelah itu ditetesi dengan larutan laktofenol pada bagian tengahnya. Kemudian biakan kapang diambil dengan ose dan ditempelkan pada gelas objek, dan ditutup dengan kaca tipis diatas gelas objek. Kemudian gelas objek diamati menggunakan miroskop dengan perbesaran  40X. Praktikum ini menggunakan metode aseptis agar terhindar dari mikroba lain.

Hasil praktikum acara IV morfologi kapang, didapatkan hasil seperti gambar diatas, untuk Aspergillus niger didapatkan penampang kapang dengan serabut panjang (filamen), Sedangkan Trichoderma reesei berupa serabut pendek banyak dan bewarna hitam. Aspergillus niger merupakan fungi dari ascomycota yang berfilamen, mempunyai hifa, bercabang-cabang dan bersekat, bewarna terang atau tidak bewarna dan ditemukan melimpah di alam. Aspergillus niger memiliki warna dasar putih atau kuning dengan lapisan konidiospora yang tebal, bewarna coklat gelap (Inggrid, 2012). Jika dibandingkan dengan teori hasil praktikum penampangan kapang Aspergillus niger sama yaitu terdapat dua bagian yaitu konidia dan konidiospor dan berupa serabut panjang kasar yang terlihat bewarna putih dan hitam dibagian ujungnya. Sedangkan morfologi Trichoderma reesei memiliki konidiofor bercabang-cabang teratur, tidak membentuk berkas, konidium jorong, bersel satu dalam kelompok- kelompok kecil terminal, kelompok konidium bewarna hijau biru, berbentuk oval dan memiliki stergma atau phialid tunggal dan berkelompok. Koloni Trichoderma reesei pada media agar pada awalnya terlihat berwarna putih selanjutnya miselium akan berubah menjadi kehijau-hijauan lalu terlihat sebagian besar berwarna hijau ada ditengah koloni dikelilingi miselium yang masih berwarna putih dan pada akhirnya seluruh medium akan berwarna hijau (Ismail, 2010). Jika dibandingkan dengan teori hasil praktikum penampang Trichoderma reesei hasilnya sama memiliki konidiofor bercabang-cabang teratur.

Hasil praktikum untuk Pleurotus florida adalah terlihat seperti benang-benang yang bercabang. Menurut (Yanuati, 2007) Pleurotus florida merupakan organisme berinti, bersepora, tidak berklorofil berupa benang-benang bercabang. Dinding sel terdiri dari selulosa dan khitin. Hasil praktikum dengan teori sama bahwa Pleurotus florida berupa benang-benang bercabang. Untuk hasil praktikum dari penampangan morfologi Pleurotus ostreatus adalah merupakan jamur yang bewarna putih kekuningan. Menurut Achmad (2011) Pleurotus ostreatus merupakan tubuh buah mempunyai tudung (pilleus) yang berubah dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih dengan permukaan yang hampir licin dengan diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Permukaan bagian bawah tudung berlapis-lapis seperti insang (lamella atau gilling) berwarna putih dan lunak yang berisi basidiospora.Basidiospora ini berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselium berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat. Sedangkan tangkainya dapat pendek atau panjang (2-6 cm) tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim yang mempengaruhi pertumbuhannya. Tangkai ini yang menyangga tudung agak (lateral) dibagian tepi atau (eksentris) agak ke tengah. Bagian-bagian kapang hifa, miselium, spora. Hifa fertil berfungsi membentuk sel-sel reproduktif atau badan buah (spora), hifa vegetatife mencari makanan dalam substrat. Spora berfungsi sebagai alat reproduksi. Miselium berfungsi untuk menyerap makanan.

Pada percobaaan kali ini digunakan medium Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.

Aspergillus niger digunakan dalam pembuatan asam sitrat. Asam sitrat merupakan salah satu asam organic yang banyak digunakan dalam bidang pangan, misalnya pada pembuatan permen dan minuman kemasan. Kerugian dari kapang ini adalah mengontaminasi makanan misalnya pada roti tawar. Trichoderma reesei dalam dunia pangan dimanfaatkan dalam meningkatkan proses pembuatan bir (enzim yang berperan β –  glukanase), pembuat lembek buah dalam produksi jus buah (enzim yang  berperan adalah pectinases, cellulases, hemicellulases (Anwar, 2010). Kerugian yang didapatkan dari pengaruh kapang ini adalah mnghambat pertumbuhan tanaman. Pleurotus ostreatus merupakan salahsatu fungi pendegradasai lignin aktif yang hidup secara saprofit pada kayu lapuk dihutan. Jamur ini diproduksi secara komersial pada skala industry sebagai bahan pangan karena kelezatanya, kandungan nutrisinya, dan mampu menstimulasi kesehatan (Achmad, 2011). Jamur ini biasa disebut sebagai jamur tiram, mengandung arabitol, yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan bagi orang yang sensitif. Dalam dunia pangan Pleurotus florida dikonsumsi oleh masyarakat, karena mengandung gizi yang tinggi. Terkandung 9 asam amino esensial dengan kadar protein 19-35% (Yanuati, 2007). Manfaat dari mengetahui morfologi kapang adalah untuk mengelompokan jenis dari kapang tersebut dan untuk mengetahui bagian-bagian dari kapang yang diamati. 

Kerusakan pada biji-bijian tersebut secara tidak langsung dapat menjadi jalan masuk bagi spora-spora kapang kontaminan. Di dalam biji, spora-spora kapang berkecambah membentuk hifa-hifa dan anyaman miselium. Selanjutnya kapang-kapang tumbuh dan berkembangbiak serta melakukan metabolisme. Salah satu macam metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang ialah mikotoksin. Apabila mikotoksin tertelan bersama-sama makanan yang telah terkontaminasi oleh kapang kontaminan penghasil mikotoksin, maka dapat menyebabkan keracunan, yang disebut mikotoksikosis. Kualitas makanan yang tercemar oleh kapang penghasil mikotoksin akan berkurang sehingga tidak layak dikonsumsi. Bahan makanan yang telah terkontaminasi oleh kapang akan mengalamin perubahan tesktur, misalnya : berserbuk pada permukaannya, berserabut halus, hancur. Warna bahan makanan juga dapat mengalami perubahan karena tertutup oleh spora-spora kapang yang berwarna-warni. Aroma bahan makanan ataupun makanan hasil olahan juga dapat mengalami perubahan akibat pertumbuhan kapang kontaminan yang menghasilkan senyawa-senyawa tertentu. Kapang kontaminan melakukan biodegradasi terhadap senyawa-senyawa kompleks dalam bahan makanan menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Melalui proses biodegradasi tersebut dapat dihasilkan senyawa-senyawa yang menimbulkan aroma yang kurang sedap pada bahan makanan sehingga tidak layak dikonsumsi. Bahan makanan yang telah terkontaminasi oleh kapang penghasil mikotoksin dapat membahayakan kesehatan, bila tetap dikonsumsi (Hastuti, 2010).