Mungkin kata gagal menyerah, putus asa sudah sangat sering
kita dengar. Lalu pertanyaannya bagaimana kita menyikapi jika mereka hinggap
kepada kita? Okay disini aku mau share aja sih. Gagal, give up, putus asa atau
mungkin galau akut, pernah aku alami. Dan ini ceritaku…
Bermula dari awal tahun 2013, disini aku masih kelas 3 di
sebuah Sekolah negeri daerah Klaten. Tau
sendiri dong kelas tiga beban 2 kali lipat, bayaingin harus mikirn UN sama PTN.
Dimana UN tahunku berbeda dari taun sebelumnya yang memberlakukan sistem 20
tipe soal yang artinya setiap kelas soalnya berbeda. Apalagi aku bener-bener gatau mau masuk
jurusan apa. Mau jadi apa terus mau ngapain sama bidang yang bakal aku dalemin.
Banyak saran sih tapi ada beberapa juga ngga rasional. Setelah berhari-hari
searching, browsing, sampe kepoin kakak kelas sudah ‘gue jabanin’ dan hasilnya
dari yang ngga mudeng jadi semakin galau. Dengan berbagai jurusan yang
ditawarkan.
Dari sekian list yang udah ditandai, akhirnya hatiku jatuh
ke salah satu jurusan tadi. Bukan masalah nama, passing grade, daya tampung,
pesaing atau apalah tapi karena aku rasa memang cocok sama jurusan ini. Yaph,
Kedokteran Hewan perlu aku ulang lagi bukan karena namanya ya. Kenapa aku suka
jurusan ini, ya pasti kalian juga tau sendirilah. Bener banget tingkat kesayangku
sama yang namanya hewan. Dan lebih tepatnya mereka adalah mahkluk yang menemani
aku dikala susah seneng. Mereka yang mau mendengar segala curahan hati tanpa
protes, bodo amat kalian mikir aku kayak orang sinting. :D
Okay, jurusan udah
ganti ke PTN. Nah untuk PTN sendiri dengan mudah menemukan tempat yang
kira-kira sesuai denganku. Yah yang konsepnya ga jauh jauh dari back to nature,
iya yang ga rame bising padat penduduk. Mungkin bukan universitas tapi lebih
tepatnya Institut di daerah Bogor. Yaa IPB! Bogor dengan segala pemandangan
yang luar biasa.
Nah selain KH aku juga minat di kehutanan, ga perlu aku
bahas lagi kenapa milih jurusan ini. Yah intinya lagi demam asmara sama yang
namanya alam semesta ketimbang sama manusia. Tapi disini konteksnya masih
normal hlo yaa. Next, jurusan selanjutnya itu astonomi yang mempelajari tetang
alam raya, galaksi, planet dan segala gugus raya. Ini adalah salah satu
cita-cita terpendam waktu masih sd. Ceritanya waktu itu aku malem-malem lagi
memandang kelangit banyak banget cahaya berkedip, so rasa ingin tahuku muncul
saat itu juga tentang semesta ini dan ke-kepo-an ku masih berlanjut sampai
sekarang.
Masalahnya dari sekian jurusan yang sudah mulai melekat
dipikiran, aku mulai bimbang bin bingung alias galau dimana tempat atau
universitas yang sesuai dengan jurusan2 tersebut, karena dari kesemuanya berada
di propinsi yang berbeda sekaligus di luar propinsi sekolahku. Padahal melihat
dari sistem penyeleksian SNMPTN 2013 dari 2 PTN yang dipilih salah satunya
harus berada di dalam provinsi. Intinya aku cuma bisa milih salah satu dari
pilihan tersebut. Gila waktu itu bener-bener pilihan yang sulit. Akhirnya
pilihanku jatuh di Bogor, selain alasan yang udah aku bahas tadi adalah hidup
mandiri yang jauh dari orang tua. Aku mulai menyukai tantangan, namun apalah
daya orang tua ngga sepaham, mungkin karena aku anak perempuan ya wajarlah mereka
agak kuatir.
Sebenarnya ada alternative lain yang bisa aku pilih yaitu di
Jogja bahkan bisa dapet dua jurusan sekaligus dalam satu universitas. Namun
karena kecintaanku yang teramat sama dunia hewan dan mulai menyukai dunia baru
akupun menolak alternative ini. Otomatis cuma dapet satu jurusan doang. Sisanya
aku pasrahin sama orang tua, tentunya ini diluar dugaan. Sesuatu yang bahkan ngga
pernah aku pinginin dan ngga pernah terbayangkan sedikitpun.
Alhasil aku cuma bisa berharap masuk di Bogor, prosesi
pendaftaranpun berlangsung (aku daftar 1 hari sebelum penutupan yang kemudian
berkasnya bakal langsung di serahin ke panitia SNMPTN). Hari berikutnya melapor
pada pihak sekolah untuk dilakukan pendataan. Guru bimbingan konselingpun lumayan
kaget, soalnya aku rajin curhat sama guru ini dengan melapor jurusan yang jauh
berbeda. Yah aku cuma bisa diam seribu bahasa dan membalas dengan senyuman yang
seikhlasnya.
Hari-hari cepat berlalu yang bisa aku lakuin cuma berdoa dan
belajar antsipasi kalau-kalau ngga ketrima. Tepat tanggal 25 Mei 2013 yang
bertepatan sama tanggal lahir aku hari itu juga hasil penyeleksian SNMPTN
diumumin. Gelisah, cemas, waswas yang waktu itu aku rasain. Tapi rasa itu
sedikit berkurang ketika temen-temen dateng kerumah kasih surprise kado ulang
tahun. Namun ini tidak belangsung lama, karena dalam suasana yang luamayan
tegang sama hasil yang bakal aku dan temen-temen terima. Apalagi waktu udah
mulai mendekati keluarnya pengumuman yang dilakukan secara online. Rencananya
temen-temen pada mau buka hasil barengan dirumah karena saking cemasnya
merekapun memilih untuk melihat dirumah.
Jadwal pengumuman SNMPTN sendiri mengalami banyak kendala
yang awalnya tanggal 20 ato berapa aku lupa bakal bisa dilihat tapi
diundur.Sampai waktu aksesnya pun juga dundur dari pukul 00.00 WIB jadi pukul
17.00 WIB. PHP yang luar bisa bikin siswa kelas 12 berasa kayak mayat hidup.
Makan ga tenang, belajar ga tenang mau ngapa-ngapain pokoknya ga tenang dengan
bayang-bayang hantu SNMPTN. Tentu saja karena jika tidak lolos jalur ini jalur
selanjutnya lebih susah lagi dengan pesaing yang jauh lebih banyak.
Waktu sudah mulai menunjukkan pukul 5 sore, aku udah stay
depan laptop+modem dengan web snmptn yang udah kubuka sebelumnya dan waktu buka
situsnya ada semacam penghitung waktu mundur. Pas waktu kebuka situsnya
waktunya udah menunjukan 15 detik bakal bisa diakses. Detik detik terakhir
akses hasil pngumuman dibuka, aku cuma bisa berdoa untuk diberikan yang terbaik
dan bakal antisipasi kalaupun ngga diterima masih ada jalan lain.
Jengg jeng~~~ akhirnya hasil pengumuman bisa diakses aku pun
dengan lincah segera mengisi nama dan nomer pendaftaranku dengan bismillah
apapun yang terjadi aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik. Pas mau
mencet tombol Submit koneksi internet mulai ilang. Bener aja webnya mengalami
down akses gara gara siswa seluruh Indonesia mengaksesnya. aku ngga nyerah
disitu aja aku coba terus sampe pindah tempat khusus nyari sinyal. Waktu buka
hasil pengumuman orangtuaku juga ada dsampingku tambah deg degan. Okay dan akhirnya bisa
kebuka juga tetterrretttttterreetttt
ngga berani buka mata.
Sekilas kuliat
tulisan warna merah, pertanda buruk ini. Dan benar saja aku mendapati tulisan “Maaf anda tidak diterima” kurang lebih seperti itu.
Lemes, pucat pasif tiba-tiba suasana jadi hening dan ngga terasa aku mulai
meneteskan air mata. Tapi dengan sekejap pula aku mulai bangkit 5 detik setelah
mulai menangis aku ngrasa kayak ada kekuatan lain. “Hidup mu belum berakhir disini, jalan masih
panjang waktu mulai mengejar. You have to wake up from this river !
“ . kata-kata itu muncul dengan sendirinya. Yah walaupun masih dalam suasana
berduka karena harapan ke Bogor sirna sudah.
Teringat dengan kata-kata guru bimbelku, apapun yang terjadi
semuanya pasti ada hikmahnya walaupun mungkin kamu merasa hal tersebut adalah
hal yang terbaik bagimu, Tapi ingatlah rencana-Nya jauh lebih mahadahsyat.
Kekalahan pertama yang aku alami, abis itu aku bener-bener
rajin banget ngerjain soal dan lebih sering nyari info pendaftaran PTN, Sekolah
Ikatan Dinas dan PTS. Namun karena cuma
minat sama jurusan yang dari awal aku pilih, aku pun ngga gila yang namanya
daftar sana sini dengan jurusan yang ngga pernah kubayangin.
Waktu itu ada temenku yang ngajakin daftar di PTN daerah
Surakarta. Ya aku awalnya ga mau tapi setelah dipikir-pikir ngga ada salahnya
toh bisa dapet pengalaman. Jurusan yang disediakanpun program diploma. Waktu
itu yang ditawarkan jurusan TI, Kesehatan kerja, farmasi, THP dan lainnya (lupa pokoknya banyak). Pilihanku jatuh di Farmasi dan Kesehatan kerja (ngga
sepenuhnya pilihanku sih) ya intinya disini aku Cuma coba-coba diterima ya
Alhamdulillah nggapun juga ngga masalah toh bukan bidang dan minatku. Selain daftar
disini ketertarikkan di Sekolah Ikatan Dinas pun muncul. STIS salah satunya
yang bakal aku coba. Setelah mengikuti berbagai prosesi ujian aku ambil region
jogja. Dan tempat ujian di salah satu PTS jogja, bersama teman-teman
seperjuangan berangkatlah ke TKP dengan berbekal doa dan materi yang seadanya.
Berangakt pagi pagi sekali untuk menghindari kemacetan dan
jarak tempuh dari rumah yang lumayan, tentu saja kami belum makan. Disini aku
sarani apapun yang terjadi jika kalian mau ujian diusahakan makan terebih
dahulu agar tdak mengalami nasib yang sama sepertiku. Setelah sampai di lokasi aku
agak nerveous juga dengan jumlan pendaftar region jogja yang lumayan banyak
belum lagi yang di luar region jogja. Waktu mengerjakan soalpun tiba dan
seperti biasa panitia membacakan tatib yang berlaku. aku seruangan sama 3 teman
yang lain. Pengerjanan dilakukan untuk TPA lancar, Bahasa Inggris bisa dijawab,
tiba waktunya pengerjaan soal matematika. Sialnya aku mengalami rasa kantuk
yang luar biasa efek belum sarapan tentu saja ngga bisa mikir dengan jelas.Kuliat
sekitar dan mereka masih pada asik mengerjakan soal sampai mata ini tertuju
dengan temenku yang kelihatannya juga ngantuk dan ngga bisa konsen ngerjain
soal terakhir. Pasrah, karena aku mungkin ngga ketrima dengan soal matematika
yang kukerjain.
Hasilnyapun dapat dilihat online di masing-masing web
tersebut (hasil pengumuman tidak pada hari yang sama) entah STIS dulu apa di
UNS. Dan waktu aku buka lihat pegumuman STIS dan tidak asing lagi nomer
pendaftaraku gak tercantum di list pendaftar yang ketrima. Okay karena
kesalahanku ya mau gimana lagi.
Sedangkan hasil pengumuman di UNS sendiri aku dikabari
temenku yang lebih dulu liat diwebnya.
Pagi-pagi dia SMS bilang “selamat kamu diterima di farmasi ;*” kurang lebih
seperti itu. aku kira cuma mimpi soalnya aku masih tidur waktu baca sms itu.
Dan untuk memastikan kuliat diwebnya dan benar aku ketrima disini,
Alhamdulillah walaupun bukan pilihan awal seenggaknya aku pernah ketrima. ^,^
SBMPTN masih berlanjut, ini dia yang aku bilang lebih susah
dari SNMPTN selain soal yang disajikan tingkat dewa pesaingnya pun bertambah
banyak dari kakak kelas sebelumnya. Tentu saja mereka setaun sebelumnya lebih
mempersiapkan diri untuk ujian ini. Disini aku gabakal bahas apa yang aku ambil karena masih
ga berubah. Wilayah ujian yang kuambil
adalah solo karena kakakku kuliah di Solo juga jadi biar urusannya lebih
gampag. Ujian dilksanakan 2 hari. Hari pertama madas dan TPA memang sulit sih
tapi seenggaknya masih bisa dijawab wkwkwk. Hari kedua mungkin ini kesialanku yang
kesekian kalinya aku emang ngrasa kurang enak badan nah waktu nunggu didepan
ruang aku Cuma bisa bersandar ditembok karena lemes banget. Bel tanda masuk
ruangan berbunyi aku pun bangkit dan jalan masuk kerungan, aku ngrasa kayak
hampir pingsan dengan jalan sempoyongan. Matilah ga bisa focus ngerjain soal
apalagi yang diujikan adalah mapel saintek yang jadi kuncinya. Cuma bisa ngerjain
semaksimalku. Ditambah lagi disamping ruangan rame sepertinya lagi diadain
konser anak-anak kecil. Lengkaplah sudah konsentrasi turun drastis.
Sampai bosan bilangnya, intinya disini aku ngga ketrima lagi
tentu saja akibat kondisiku yang ngga stabil. Yah Cuma bisa pasrah sih. Masih
ada ujian yang paling akhir yaitu UMB (ujian mandiri bersama) disini aku ngga
ikut dikarenakan kondisi yang masih belum fit . aku kalah sebelum berperang. Tapi
aku belum nyerah, masih ada waktu buat ikut ujian lagi. so saat ini bakal aku persiapin
mateng-mateng (kalopun jadi ikiut sih ya). . Dan sekarang aku sedang menjalani
masa perkuliahan di Farmasi UNS. Lain kali bakal cerita gimana aku hidup di
daerah The spirit of Java ini.
Sekilas pengalamanku ya semoga jadi pembelajaran bagi kalian
yang baca. Don’t
give up until you get what you want! dan biasakan dengan jalan yang
jujur,karena ingat setiap yang kita lakukan bakal dimintai pertanggung
jawaban-Nya kan? Apalagi kalo hasil
jerih payah sendiri tentu lebih berasa nikmatnya. ^,^