Minggu, 23 Desember 2012

SIMPLISIA KERING



Tabel 1.1 % Randemen Simplisia Kering Bawang Putih
Berat Awal Sampel
Berat Akhir
% Randemen
3000 gr
1050 gr
35 %
Sumber: Laporan Sementara
Pembahasan
Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya. Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum). Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni
Pengeringan ialah suatu proses untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan, dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya. Pengeringan dapat pula diartikan sebagai suatu penerapan panas dalam kondisi terkendali, untuk mengeluarkan sebagian besar air dalam bahan pangan melalui evaporasi (pada pengeringan umum) dan sublimasi (pada pengeringan beku). Prinsip dari pengerinagn adalah mengurangi kadar air dalam bahan dengan memanfaatkan sumber panas dari kompor listrik sebagai sumber panas. Efek pengeringan terhadap bahan baku adalah terjadi pengurangan berat disebabkan oleh kehilangan kadar air pada saat proses pengeringan.
Pada praktikum acara I Simplisia Kering bahan yang digunakan adalah bawang putih. Cara kerja dalam pembuatan simplisis kering adalah pertama bawang putih dikupas dan dicuci bersih, setelah bersih dirajang dengan ukuran dan bentuk melintang, kemudian bawang putih dikeringkan dengan cabinet dryer selama 8 jam dengan suhu 50oC. Setelah kering bawang putih di hitung rendemen dan kadar airnya. Dari hasil praktikum simplesia kering didapatkan % rendemen simplisia kering bawang putih sebesar 35 %, dengan berat awal bawang 3000 gram, dan berat akhir 1050 gram. Dilihat dari hasil praktikum tersebut bawang putih mengalami penurunan berat dari 3000 gram menjadi 105 gram. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa bawang putih mengalami penurunan berat karena pada proses pengeringan kadar air bawang puting berkurang. Prinsip utama dari pengeringan adalah penurunan kadar air untuk mencegah aktivitas mikroorganisme. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendemen simplisia kering bawang putih adalah berat awal sampel. Semakin besar berat awal sampel yang digunakan maka akan semakin kecil rendeman yang dihasilkan. Jenis bahan juga mempengaruhi besarnya randemen yang dihasilkan. Jika bahan yang digunakan mengandung kadar air yang tinggi maka randemen yang dihasilkan semakin kecil. Ketebalan bahan, lama waktu pengeringan juga merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya rendemen.
Prinsip kesetimbangan massa banyak diaplikasikan dalam mendisain suatu proses pengolahan pangan (pengupasan, sortasi, ekstraksi, pengeringan, evaporasi) atau formulasi produk baru. Jadi Prinsip dari kesetimbangan massa adalah total berat yang masuk (input) ke dalam suatu tahap proses atau proses keseluruhan akan sama dengan total berat dari outputnya. Perubahan yang terjadi adalah perubahan wujud dari input menjadi bentuk lainnya. Kesetimbangan massa antara rendemen dengan  % kadar air adalah berbanding lurus.
Tabel 1.2 Kadar Air Simplesia
Sampel
Berat Sampel (A)
Berat Bobol (B)
Berat Botol + Sampel (C)
Kadar Air %
Perlakuan I S1
4,4208 gr
20,1047 gr
24,2299 gr
6,7
Perlakuan II S2
4,6798 gr
20,0094 gr
24,4283 gr
5,6
Perlakuan III S3
4,3960 gr
18,2525 gr
22,4054 gr
5,5
Rata-rata

5,9 %
Sumber: Laporan Sementara
Pembahasan
Bawang putih-garlic adalah nama tanaman dari genus Allium  sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur. Bawang putih digunakan sebagai bumbu  yang digunakan hampir di setiap makanan dan masakan Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan dengan sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di penggorengan dengan sedikit minyak goreng.
Senyawa kimia yang ada pada bawang putih adalah aliin. Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan, pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah. Selain alisin, bawang putih juga memiliki senyawa lain yang berkhasiat obat, yaitu alil. Senyawa alil paling banyak terdapat dalam bentuk dialil-trisulfida yang berkhasiat memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan sel-sel baru.
Manfaat bawang putih bagi kesehatan sudah sangat popular di tengah masyarakat sejak zaman dulu dapat dipastikan bawang putih juga mampu menangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati rematik, dan meredakan insomnia. Juga mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker. Dari sekian banyak manfaat bawang putih, para ahli telah menemukan manfaat baru bawang putih yaitu dapat mencegah berat badan dan bahkan menurunkan berat badan. Suatu tes laboratorium menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberikan gula diet akan mengalami penurunan berat jika mereka diberi juga komponen bawang putih.
Dalam praktikum acara I untuk mengamati kadar air pada simplesia kering bahan yang digunakan adalah bawang putih segar. Bawang putih tersebut diolah menjadi bawang putih kering. Dari hasil praktikum yang dilaksanakan data yang diperolah untuk perlakuan I denagn berat sampel 4,4208 gram dan berat botol 20,1047 gram didapatkan kadar air sebesar 6,7 %, perlakuan II dengan berat sampel 4,6798 gram dan berat botol 20,0094 gram didapatkan kadar air sebesar 5,6 % sedangkan pada perlakuan III denagn berat sampel 4,3960 gram dan berat botol 18,2525 gram didapatkan kadar air sebesar 5,5 %. Dilihat dari data yang diperoleh, kadar air yang paling besar ada pada perlakuan I yaitu sebesar 6,7 %, dan untuk kadar air yang paling kecil adalah pada perlakuan III yaitu sebesar 5,5 %. Dari hasil praktikum tersebut kadar air yang didapatkan untuk perlakuan yang sama dan dengan bahan yang sama didapatkan hasil yang berbeda-beda pada setiap pengulanganya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketidak telitian praktikan saat penimbangan bahan sehingga didapatkan berat sampel yang berbeda, ketebalan bahan, suhu pengeringan, berat botol.
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen.  (Syarif dan Halid, 1993). Tabrani (1997), menyatakan bahwa kadar air merupakan pemegang. peranan penting, kecuali temperatur maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya merupakan proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau kombinasi antara ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses tersebut memerlukan air dimana kini telah diketahui bahwa hanya air bebas yang dapat membantu berlangsungnya proses tersebut. Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan disebut kadar air berat basah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar